Jumat, 31 Desember 2010

DataBase (Tugas Kelompok)

DATABASE / BASIS DATA

MAKALAH


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah Sistem Informasi Dakwah




Oleh:
Ade Kamaludin Adnan
(207 400 277)
Dian Virmansyah
(207 400 293)









KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAN NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2010










PENDAHULUAN

Telah diketahui bahwa secara fisik data dalam bentuk kumpulan bit dan direkam dengan basis track didalam media penyimpan eksternal. Dalam prakteknya, untuk kemudahan dalam mengakses data, data disusun dalam suatu struktur logis yang menjelaskan bahwa:
1. Kumpulan tabel menyusun basis data,
2. Tabel tersusun atas sejumlah record,
3. Sebuah record mengandung sejumlah field, dan
4. Sebuah field disimpan dalam bentuk kumpulan bit.
Pengertian masing-masing istilah diatas adalah seperti berikut:
a.       Field (medan) menyatakan data terkecil yang memiliki makna. Istilah lain untuk field yaitu elemen data, kolom item, dan atribut. Contoh field yaitu nama seseorang, jumlah barang yang dibeli, dan tanggal lahir seseorang.
b.      Record (rekaman) menyatakan kumpulan dari sejumlah elemen data yang saling terkait. Sebagai contoh, nama, alamat, tanggal lahir, dan jenis kelamin dari seseorang menyusun sebuah record. Istilah lain yang juga menyatakan record yaitu tupel dan baris.
c.       Tabel menghimpun sejumlah record. Sebagai contoh, data pribadi dari semua pegawai disimpan dalam sebuah tabel.
d.      Basis data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Sebagai contoh, basis data akademis mengandung tabel-tabel yang berhubungan dengan data mahasiswa, data jurusan, data mata kuliah, data pengambilan mata kuliah pada suatu semester, dan nilai yang diperoleh mahasiswa.









BASIS DATA (DATABASE)

Basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja basis data, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.
Istilah "basis data" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili dengan menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.
Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.
Sebuah database terdiri dari koleksi terorganisir data untuk satu atau lebih menggunakan, biasanya dalam bentuk digital. Salah satu cara untuk mengelompokkan database melibatkan jenis isi mereka, misalnya: bibliografi, dokumen teks, statistik. database digital dikelola menggunakan sistem manajemen database , yang menyimpan isi database, sehingga data pembuatan dan pemeliharaan, dan pencarian dan akses lainnya.

Objektif  (Tujuan) Basis Data
Tujuan awal dan utama dalam pengolahan data pada sebuah basis data adalah agar dapat menentukan kembali data (data yang dicari) dengan mudah dan cepat. Di samping itu, pemanfaatan data untuk pengolahan data juga memiliki tujuan-tujuan tertentu. Secara lengkap, pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan sebagai berikut :
1.       Kecepatan dan kemudahan (Speed)
Pemanfaatan basis data memungkinkan untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan/manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut dengan cepat dan mudah.
2.       Efesiensi ruang penyimpanan (Space)
Penggunaan ruang penyimpanan di dalam basis data dilakukan  untuk mengurangi jumlah redundansi (pengulangan) data, baik dengan melakukan penerapan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi (dalam bentuk file) antar kelompok data yang saling berhubungan.
3.       Keakuratan (Accuracy)
Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan tipe data, domain data, keunikan data dan sebagainya dan diterapkan dalam basis data, sangat berguna untuk menentukan ketidakakuratan pemasukan atau penyimpanan data.
4.       Ketersediaan (Availability)
Pertumbuhan data (baik dari jumlah maupun jenisnya) sejalan dengan waktu akan semakin membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Data yang sudah jarang atau bahkan tidak pernah lagi digunakan dapat diatur untuk dilepaskan dari sistem basis data dengan cara penghapusan atau dengan memindahkannya ke media penyimpanan.
5.       Kelengkapan (Completeness)
Lengkap atau tidaknya data yang dikelola bersifat relatif baik terhadap kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu. Dalam sebuah basis data, struktur dari basis data tersebut juga harus disimpan. Untuk mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semakin berkembang, maka tidak hanya menambah record-record data, tetapi juga melakukan penambahan struktur dalam basis data.
6.       Keamanan (Security)
Sistem keamanan digunakan untuk dapat menentukan siapa saja yang boleh menggunakan basis data dan menentukan jenis operasi apa saja yang boleh dilakukan.
7.       Kebersamaan pemakai
Pemakai basis data sering kali tidak terbatas hanya pada satu pemakaian saja atau oleh satu sistem aplikasi saja. Basis data yang dikelola oleh sistem (aplikasi) yang mendukung lingkungan multiuser, akan dapat memenuhi kebutuhan ini, tetapi dengan menjaga/menghindari terhadap munculnya persoalan baru seperti inkonsistensi data (karena data yang sama diubah oleh banyak pemakai pada saat bersamaan).

Alasan Perlunya Database
ü  Basis data merupakan salah satu komponen penting dalam system informasi, karena merupakan dasar dalam menyediakan informasi.
ü  Basis data menentukan kualitas informasi : akurat, tepat pada waktunya dan relevan. Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
ü  Basis data mengurangi duplikasi data (data redudancy).
ü  Dengan mengaplikasikan basis data hubungan data dapat ditingkatkan.
ü  Basis data dapat mengurangi pemborosan tempat simpanan luar.

Model dan Jenis Basis Data
Menurut pengaksesannya, basis data dibedakan menjadi empat jenis, yaitu :
1. Basis data individual. Basis data individual adalah basis data yang digunakan oleh perseorangan. Biasanya basis data seperti ini banyak dijumpai dilingkungan PC. Visual dBASE, Corel Paradox, dan Filemaker Pro merupakan contoh perangkat lunak yang biasa digunakan untuk mengelola basis data untuk kepentingan pribadi.
2. Basis data perusahaan. Basis data perusahaan adalah basis data yang dimaksudkan untuk diakses oleh sejumlah pegawai dalam sebuah perusahaan dalam sebuah lokasi. Basis data seperti ini disimpan dalam sebuah server dan para pemakai dapat mengakses dari masing-masing komputer yang berkedudukan sebagai client.
3. Basis data terdistribusi. Basis data terdistribusi adalah basis data yang disimpan pada sejumlah komputer yang terletak pada beberapa lokasi. Model seperti ini banyak digunakan bank yang memiliki sejumlah cabang di pelbagai kota dan melayani transaksi perbankan yang bersifat online.
4. Basis data publik. Basis data publik adalah basis data yang dapat diakses oleh siapa saja (publik). Sebagai contoh, banyak situs web (misalnya yahoo dan about.com) yang menyediakan data yang bersifat publik dan dapat diambil siapa saja secara gratis. Namun adakalanya seseorang harus menjadi anggota dan membayar iuran untuk memperoleh data publik.
Model basis data menyatakan hubungan antar rekaman yang tersimpan dalam basis data. Data yang disimpan menggambarkan beberapa aspek dari suatu organisasi. Model data, adalah himpunan deksripsi data level tinggi yang dikonstruksi untuk menyembunyikan beberapa detail dari penyimpanan level rendah.  Model dasar yang paling umum ada tiga macam, yaitu: model hirarkis, model jaringan dan model relasional. Pada perkembangannya, model relasional lebih mudah di dalam implementasinya. 
Pada basis data relasional ini, basis data akan dinyatakan dalam bentuk tabel-tabel dua dimensi. Setiap tabel terdiri atas lajur mendatar yang disebut dengan baris (row/record) dan lajur vertikal yang disebut kolom (column/field). Baris-baris ini akan tersusun membentuk satu tabel, yang biasanya tersimpan dalam satu file. Tabel-tabel ini secara keseluruhan merupakan penyajian dari atribut data yang saling berhubungan.
Basis data sebagai kumpulan dari data yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kemudian dapat dimanfaatkan lagi dengan cepat dan mudah (Abdul Kadir, 2002: 39).
1.      Model Data Hirarkis
Model hirarkis biasa disebut model pohon, karena menyerupai pohon yang dibalik. Model ini menggunakan pola hubungan orang tua-anak. Setiap simpul (biasa dinyatakan dengan lingkaran atau kotak) menyatakan sekumpulan medan. Simpul yang terhubung ke simpul pada level di bawahnya disebut orang tua. Setiap orang tua bisa memiliki satu (hubungan 1:1) atau beberapa anak (hubungan 1:M), tetapi setiap anak hanya memiliki satu orang tua. Simpul – simpul yang dibawahi oleh simpul orang tua disebua anak. Simpul orang tua yang tidak memiliki orang tua disebut akar. Simpul yang tidak mempunyi anak disebut daun. Adapun hubungan antara anak dan orang tua disebut cabang.
2.      Model Data Jaringan
Model jaringan distandarisasi pda tahun 1971 oleh Data Base Task Group (DBTG). Itulah sebabnya disebut model DBTG. Model ini juga disebut model CODASYL (Conference on Data System Languages), karena DBTG adalah bagian dari CODASYL.
Model ini menyerupai model hirarkis, dengan perbedaan suatu simpul anak bisa memilki lebih dari satu orang tua. Oleh karena sifatnya demikian, model ini bisa menyatakan hubungan 1:1 (satu arang tua punya satu anak), 1:M (satu orang tua punya banyak anak), maupun N:M (beberapa anak bisa mempunyai beberapa orangtua). Pada model jaringan, orang tua diseut pemilik dan anak disebut anggota.
3.      Model Data Relasional
Model relasional adalah model data yang paling banyak digunakan saat ini. Pembahasan pokok pada model ini adalah relasi, yang dimisalkan sebagai himpunan dari record. Deskripsi data dalam istilah model data disebut skema. Pada model relasional, skema untuk relasi ditentukan oleh nama, nama dari tiap field (atau atribut atau kolom), dan tipe dari tiap field.

Perangkat Lunak Database
Perangkat lunak basis data yang banyak digunakan dalam pemrograman dan merupakan perangkat basis data aras tinggi (high level):


Selain perangkat lunak di atas, terdapat juga perangkat lunak pemrograman basis data aras rendah (low level), diantaranya:
§  Btrieve

Arsitektur Database
Arsitektur Database terdiri dari tiga tingkatan, eksternal, konseptual dan internal. Jelas memisahkan tiga tingkat adalah fitur utama dari model database relasional database yang mendominasi abad ke-21. 
Tingkat eksternal mendefinisikan bagaimana pengguna memahami organisasi dari data. Sebuah database tunggal dapat memiliki sejumlah pandangan di tingkat eksternal. Tingkat internal mendefinisikan bagaimana data secara fisik disimpan dan diproses oleh sistem komputer. Arsitektur internal berkaitan dengan biaya, kinerja, skalabilitas dan hal-hal operasional lainnya. Konseptual adalah tingkat belit antara internal dan eksternal. Ini memberikan pandangan umum dari database yang rumit dengan rincian tentang bagaimana data disimpan atau dikelola, dan yang dapat menyatukan berbagai pandangan eksternal menjadi kesatuan yang koheren. 

Bahasa basis data
Bahasa basis data terdiri atas
1.      Data Definition Language (DDL), merujuk pada kumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mendefinisikan objek – objek basis data, seperti membuat sebuah tabel basis data atau indeks primer atau sekunder.
2.      Data Manipulation Language (DML), mengacu pada kumpulan perintah yang dapat digunakan untuk melakukan manipulasi data, seperti penyimpanan data ke suatu tabel, kemudian mengubahnya dan menghapusnya atau hanya sekedar menampilkannya kembali.

·         SQL (Structured Query Language)
SQL adalah bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan database. Menurut ANSI (American National Standards Institute), bahasa ini merupakan standar untuk relational database management systems (RDBMS):
Pernyataan-pernyataan SQL digunakan untuk melakukan beberapa tugas seperti : update data pada database atau menampilkan data dari database. Hampir semua software database mengimplementasikan bahasa SQL sebagai komponen utama dari produknya, salah satunya MySQL.
·         MySQL
Untuk melakukan administrasi dalam basis data MySQL, dapat menggunakan modul yang sudah termasuk yaitu command-line (perintah: mysql dan mysqladmin). Juga dapat di-download dari situs MySQL yaitu sebuah modul berbasis grafik (GUI): MySQL Administrator dan MySQL Query Browser. Selain itu terdapat juga sebuah perangkat lunak gratis untuk administrasi basis data MySQL berbasis web yang sangat populer yaitu phpMyAdmin. Untuk perangkat lunak untuk administrasi basis data MySQL yang dijual secara komersial antara lain: MySQL front, Navicat dan EMS SQL Manager for MySQL.
·         Perintah dasar MySQL
Bahasa SQL memiliki struktur yang mudah dipahami karena perintah – perintahnya pada dasarnya dibuat dari bahasa Inggris. Sehingga kita dapat melakukan perintah – perintah SQL ke dalam database MySQL, yaitu
a.      Memasukkan atau menambah record baru ke dalam database.
b.      Mengeksekusi query database
c.       Mengambil data dari database
d.      Mengubah record pada database
e.      Menghapus record pada database
Perintah SQL dapat diketik dengan huruf besar atau kecil (non case sensitive). Setelah selesai mengetik perintah di MySQL harus diakhiri dengan tanda titik koma sebagai penanda akhir dari perintah MySQL. Perintah SQL dapat diketik dengan huruf besar atau kecil (non case sensitive). Setelah selesai mengetik perintah di MySQL harus diakhiri dengan tanda titik koma sebagai penanda akhir dari perintah MySQL.

Yang Berkepentingan Dengan Basis Data
Orang-orang yang berkepentingan dengan Basis Data meliputi :
1.      Pemakai akhir dan vendor DBMS
2.      Programmer aplikasi basis data
3.      Administrator Basis Data (Database Administrator)

Database Administrator (DBA)
Seorang database administrator (DBA) adalah orang yang bertanggung jawab untuk mendesain, implementasi, pemeliharaan dan perbaikan database. DBA sering disebut juga database koordinator database programmer, dan terkait erat dengan database analyst, database modeler, programmer analyst, dan systems manager. Peran DBA mencakup pengembangan dan desain strategi database, pemantauan dan meningkatkan kinerja dan kapasitas database, dan perencanaan kebutuhan pengembangan di masa depan. DBA mungkin juga merencanakan, mengkoordinasi dan melaksanakan langkah-langkah keamanan untuk menjaga database. Suatu perusahaan mungkin mengharuskan seorang DBA memiliki sertifikasi atau gelar untuk  sistem database (misalnya, Microsoft Certified Database Administrator).
Tugas-tugas seorang administrator database bervariasi, tergantung pada job description-nya, perusahaan, peraturan Teknologi Informasi (TI), fitur-fitur teknis, dan juga kemampuan dari DBMS yang diberikan. Semua itu termasuk pemulihan setelah bencana (backups and testing of backups), analisis kinerja dan tuning, pemeliharaan data dictionary, dan desain database.
Peran DBA meliputi:
a.      Pemasangan perangkat lunak baru - Ini adalah tugas DBA untuk menginstal versi baru dari perangkat lunak DBMS, aplikasi perangkat lunak, dan perangkat lunak lain yang berhubungan dengan administrasi DBMS. Penting bahwa DBA atau anggota staf IS menguji software baru sebelum pindah ke sebuah lingkungan produksi.
b.      Konfigurasi hardware dan software dengan sistem administrator – Dalam banyak kasus, perangkat lunak sistem hanya dapat diakses oleh administrator sistem. Dalam kasus ini, DBA bekerja sama dengan administrator sistem untuk melakukan instalasi perangkat lunak, dan untuk mengkonfigurasi hardware dan software agar berfungsi secara optimal dengan DBMS.
c.       Pengamanan administrasi - Salah satu tugas utama DBA adalah untuk memantau dan mengelola keamanan DBMS. Hal ini melibatkan penambahan dan menghapus pengguna, pemberian quota, audit, dan memeriksa masalah keamanan.
d.      Analisis data – DBA menganalisis data yang tersimpan dalam database dan membuat rekomendasi yang berkaitan dengan kinerja dan efisiensi penyimpanan data. Ini termasuk penggunaan indeks efektif, memungkinkan “Paralel Query” eksekusi, atau fitur khusus DBMS lainnya.
e.      Database design (awal) - DBA dapat terlibat di awal tahap desain database, hal ini bertujuan menghilangkan berbagai masalah yang mungkin terjadi. DBA tahu bahwa DBMS dan sistem, dapat menunjukkan potensi masalah, dan dapat membantu pengembangan kinerja tim dengan pertimbangan khusus.
f.        Data pemodelan dan optimasi – pemodelan data befungsi untuk mengoptimalkan sistem tata letak untuk mengambil yang paling keuntungan dari I / O subsystem.
g.      Bertanggung jawab atas administrasi perusahaan yang berhubungan dengan database dan analisis, desain, dan penciptaan database baru.
h.      Data modeling, database optimasi, pemahaman dan pelaksanaan skema, dan kemampuan untuk menafsirkan dan menulis kompleks Structured Query Language (SQL) queries.
i.        Sistem untuk secara proaktif memonitor kinerja optimal dan kapasitas kendala.
j.        Menetapkan standar dan praktik terbaik untuk SQL.
k.       Berinteraksi dengan dan pelatih pengembang di SQL scripting.

DBMS
Menurut Date, Sistem Basis Data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara informasi dan membuat informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan. Manajemen Sistem Basis Data (Database Management System  DBMS) adalah perangkat lunak yang didesain untuk membantu dalam hal pemeliharaan dan utilitas kumpulan data dalam jumlah besar. DBMS dapat menjadi alternative penggunaan secara khusus untuk aplikasi, semisal penyimpanan data dalam file dan menulis kode aplikasi yang spesifik untuk pengaturannya.

Komponen Utama DBMS
Komponen utama DBMS dapat dibagi menjadi 4 macam :
Ø  Perangkat Keras
Ø  Perangkat Lunak
Ø  Data
Ø  Pengguna

Tinjauan Sejarah
Generasi pertama DBMS didesain oleh Charles Bachman di perusahaan General Electric pada awal tahun 1960, disebut sebagai Penyimpanan Data Terintegrasi (Integrated Data Store). Dibentuk dasar untuk model data jaringan yang kemudian distandardisasi oleh Conference on Data System Languages (CODASYL).Bachman kemudian menerima ACM Turing Award (Penghargaan semacam Nobel pada ilmu komputer) di tahun 1973. Dan pada akhir 1960, IBM mengembangkan sistem manajemen informasi (Information Management System) DBMS. IMS dibentuk dari representasi data pada kerangka kerja yang disebut dengan model data hirarki. Dalam waktu yang sama, dikembangkan sistem SABRE sebagai hasil kerjasama antara IBM dengan perusahaan penerbangan Amerika. Sistem ini memungkinkan user untuk mengakses data yang sama pada jaringan komputer.
Kemudian pada tahun 1970, Edgar Codd, di Laboratorium Penelitian di San Jose, mengusulkan model data relasional. Di tahun 1980, model relasional menjadi paradigma DBMS yang paling dominan. Bahasa query SQL dikembangkan untuk basis data relasional sebagai bagian dari proyek Sistem R dari IBM. SQL distandardisasi di akhir tahun 1980, dan SQL-92 diadopsi oleh American National Standards Institute (ANSI) dan International Standards Organization (ISO). Program yang digunakan untuk eksekusi bersamaan dalam basis data disebut transaksi. User menulis programnya, dan bertanggung jawab untuk menjalankan program tersebut secara bersamaan terhadap DBMS. Pada tahun 1999, James Gray memenangkan Turing Award untuk kontribusinya pada manajemen transaksi dalam DBMS.
Pada akhir tahun 1980 dan permulaan 1990, banyak bidang sistem basis data yang dikembangkan. Penelitian pada bidang basis data meliputi bahasa query yang powerful, model data yang lengkap, dan penekanan pada dukungan analisis data yang kompleks dari semua bagian organisasi. Beberapa vendor memperluas sistemnya dengan kemampuan penyimpanan tipe data baru semisal image dan text, dan kemampuan query yang kompleks. Sistem khusus/spesial dikembangkan oleh banyak vendor untuk membuat data warehouse, mengkonsolidasi data dari beberapa basis data. Penomena yang paling menarik adalah adanya enterprise resource planning (ERP) dan management resource planning (MRP), yang menambahkan substansial layer dari fitur berorientasi pada aplikasi. Paket yang termasuk didalamnya meliputi Baan, Oracle, PeopleSoft, SAP, dan Siebel. Paket-paket ini mengidentifikasi himpunan tugas secara umum (misal manajemen inventori, perencanaan sumber daya manusia, analisis finansial) dan menyediakan aplikasi layer secara umum untuk menangani keperluan tersebut. Data disimpan dalam DBMS relasional, dan aplikasi layer dapat disesuaikan untuk perusahaan yang berbeda. Lebih jauh lagi, DBMS memasuki dunia internet. Pada saat generasi pertama dari Web site menyimpan datanya secara eksklusif dalam file system operasi, maka saat ini DBMS dapat digunakan untuk menyimpan data yang dapat diakses melalui Web browser. Query dapat digenerate melalui form Web, dan format jawabannya menggunakan markup language semisal HTML untuk mempermudah tampilan pada browser. Semua vendor basis data menambahkan fitur ini untuk DMS mereka. Manajemen basis data mempertimbangkan pentingnya suatu data bersifat on-line, dan dapat diakses melalui jaringan komputer. Saat sekarang bidang seperti ini diwujudkan dalam basis data multimedia, video interaktif, perpustakaan digital,proyek ilmuwan seperti proyek pemetaan, proyek sistem observasi bumi milik NASA, dll.

Keuntungan Penggunaan DBMS
Pengunaan DMBS untuk mengelola data mempunyai beberapa keuntungan, yaitu :
a)      Kebebasan data dan akses yang efisien
b)      Mereduksi waktu pengembangan aplikasi
c)      Integritas dan keamanan data
d)      Administrasi keseragaman data
e)      Akses bersamaan dan perbaikan dari terjadinya crashes (tabrakan dari proses serentak).

Komponen ODBMS

Obyek DBMS (ODBMS) telah transaksi dan komponen penyimpanan yang sama dengan itu dalam RDBMS. Beberapa ODBMS menangani DDL, DCL dan memperbarui tugas berbeda. Alih-alih menggunakan sublanguages, mereka menyediakan API untuk tujuan ini. Mereka biasanya termasuk sublanguage dan mesin atas untuk permintaan pengolahan dengan laporan interpretatif analog dengan tetapi tidak sama dengan SQL. Contoh bahasa query adalah objek OQL , LINQ , JDOQL , JPAQL dan lain-lain. Kembali mesin pencarian koleksi benda-benda, bukan baris relasional. Jenis-jenisnya antara lain:

Ø  Database Operasional

Database ini menyimpan data rinci mengenai operasi organisasi. Mereka biasanya diselenggarakan oleh materi pelajaran, proses volume tinggi relatif atas perubahan menggunakantransaksi . Pada dasarnya setiap organisasi besar di bumi menggunakan database tersebut. Contohnya termasuk database pelanggan yang merekam kontak, kredit, dan informasi demografis tentang bisnis pelanggan, personil database yang menyimpan informasi seperti gaji, tunjangan, keterampilan, data tentang karyawan, database manufaktur yang mencatat rincian tentang komponen produk, bagian persediaan, dan keuangan database yang melacak uang organisasi, akuntansi dan transaksi keuangan.
Ø  Data Warehouse
Data gudang arsip data historis dari database operasional dan sering dari sumber eksternal seperti perusahaan riset pasar. Sering mengalami transformasi data operasional pada jalan ke gudang, semakin ringkas, anonim, direklasifikasi, dll gudang tersebut menjadi sumber utama data untuk digunakan oleh para manajer dan lain-pengguna akhir yang mungkin tidak memiliki akses ke data operasional. Misalnya, data penjualan mungkin dikumpulkan untuk total mingguan dan dikonversi dari kode produk internal untuk menggunakan subsistem kode sehingga dapat dibandingkan dengan ACNielsen data.
Ø  Database Analitik
Analis dapat melakukan pekerjaan mereka secara langsung terhadap sebuah gudang data, atau membuat database analitik terpisah untuk Pengolahan Analitis Online . Sebagai contoh, perusahaan mungkin ekstrak catatan penjualan untuk menganalisis efektivitas periklanan dan promosi penjualan lain pada tingkat agregat.

Ø  Distributed Database

Ini adalah database lokal kerja-kelompok dan departemen di kantor regional, kantor cabang, pabrik dan lokasi kerja lainnya. Database ini dapat mencakup segmen dari kedua database pengguna umum operasional dan umum, serta data yang dihasilkan dan digunakan hanya di situs Anda sendiri pengguna.

Ø  Database Pengguna-Akhir

Database ini terdiri dari data yang dikembangkan oleh pengguna akhir-individu. Contoh dari ini adalah koleksi dokumen dalam spreadsheet, pengolah kata dan file download, atau bahkan mengelola bisbol kartu koleksi pribadi mereka.

Ø  Database Eksternal

Database tersebut berisi data mengumpulkan untuk digunakan di beberapa organisasi, baik secara bebas atau melalui berlangganan. The Internet Movie Database adalah salah satu contoh.

Ø  Hipermedia Database

The Web di seluruh dunia dapat dianggap sebagai database, meskipun satu tersebar di jutaan sistem komputasi independen. browser web "proses" ini data satu halaman pada satu waktu, sedangkan web crawler dan perangkat lunak lain memberikan setara dengan database indeks untuk mendukung pencarian dan kegiatan lainnya.

Pengindeksan
Pengindeksan adalah teknik untuk meningkatkan kinerja database. Banyak jenis indeks saham milik umum bahwa mereka menghilangkan kebutuhan untuk memeriksa setiap entri ketika menjalankan query. Dalam database besar, ini dapat mengurangi waktu query / biaya dengan perintah besarnya. Bentuk paling sederhana dari indeks adalah daftar diurutkan dari nilai yang dapat dicari menggunakan pencarian biner dengan referensi yang berdekatan dengan lokasi masuk, analog dengan indeks di bagian belakang buku. Data yang sama dapat memiliki beberapa indeks (sebuah database karyawan dapat diindeks oleh nama terakhir dan mempekerjakan tanggal.)
Indeks mempengaruhi kinerja, tetapi bukan hasil. Database desainer dapat menambahkan atau menghapus indeks tanpa mengubah logika aplikasi, mengurangi biaya perawatan sebagai database dan penggunaan database tumbuh berkembang.
            Mengingat permintaan tertentu, DBMS ' query optimizer bertanggung jawab untuk merancang strategi yang paling efisien untuk mencari data yang sesuai. optimasi yang memutuskan yang indeks atau indeks untuk digunakan, bagaimana menggabungkan data dari berbagai bagian database, bagaimana menyediakan data dalam rangka yang diminta, dll
            Indeks dapat mempercepat akses data, tapi mereka mengkonsumsi ruang dalam database, dan harus diperbaharui setiap kali data yang diubah. Indeks sehingga dapat mempercepat akses data tetapi lambat pemeliharaan data. Kedua sifat menentukan apakah suatu indeks yang diberikan adalah sepadan dengan biaya.

Transaksi
Kebanyakan DBMS menyediakan beberapa bentuk dukungan untuk transaksi , yang memungkinkan beberapa data barang yang akan diperbarui secara konsisten, sehingga pembaruan yang merupakan bagian dari transaksi berhasil atau gagal dalam serentak. Yang disebut ACID peraturan, dirangkum di sini, mencirikan perilaku ini:
§  Atomicity : Baik semua perubahan data dalam transaksi harus terjadi, atau tak satu pun dari mereka. Transaksi ini harus diselesaikan, atau yang lain itu harus dibatalkan (kembali digulung).
§  Konsistensi : Setiap transaksi harus menjaga konsistensi peraturan dideklarasikan untuk database.
§  Isolasi : Dua transaksi konkuren tidak dapat mengganggu satu sama lain. hasil Intermediate dalam satu transaksi harus tetap terlihat dengan transaksi lainnya. Bentuk paling ekstrim dari isolasi serializability , yang berarti bahwa transaksi yang terjadi bersamaan, bukan dapat dilakukan dalam beberapa seri, tanpa mempengaruhi hasil akhir.
§  Durabilitas : Transaksi yang Diselesaikan tidak dapat dibatalkan atau hasil mereka kemudian dibuang. Mereka harus bertahan melalui (misalnya) DBMS restart.
Dalam prakteknya, banyak DBMSs selektif memungkinkan relaksasi aturan-aturan untuk menyeimbangkan perilaku yang sempurna dengan kinerja optimal.

Keamanan
Database keamanan menunjukkan sistem, proses, dan prosedur yang melindungi database dari kegiatan tidak sah. DBMS biasanya menegakkan keamanan melalui kontrol akses , audit , dan enkripsi :
§   Mengelola kontrol akses yang dapat terhubung ke database melalui otentikasi dan apa yang bisa mereka lakukan melalui otorisasi .
§   Audit mencatat informasi tentang aktivitas database: siapa, apa, kapan, dan mungkin di mana.
§   Enkripsi melindungi data pada tingkat terendah dengan menyimpan dan kemungkinan transmisi data dalam bentuk yang terbaca. DBMS mengenkripsi data ketika ditambahkan ke database dan dekripsi ketika mengembalikan hasil query. Proses ini dapat terjadi pada sisi klien sambungan jaringan untuk mencegah akses yang tidak sah pada titik penggunaan.

Kerahasiaan

Hukum dan peraturan mengatur pemberian informasi dari beberapa database, melindungi riwayat kesehatan, catatan mengemudi, telepon log, dll
Di Britania Raya , database peraturan privasi berada di bawah Kantor Komisaris Informasi . Organisasi yang berbasis di Britania Raya dan memegang data pribadi dalam format digital seperti database harus mendaftar ke Kantor. 

Mengunci
Ketika transaksi memodifikasi sumber daya, DBMS berhenti transaksi lainnya dari juga modifikasi, biasanya dengan mengunci itu. Kunci juga menyediakan satu metode untuk memastikan bahwa data tidak berubah saat transaksi adalah membacanya atau bahkan yang tidak berubah hingga suatu transaksi yang pernah membaca telah selesai. Jenis-jenis dari kuncinya antara lain:
Kunci dapat dibagi atau eksklusif, dan dapat mengunci keluar pembaca dan / atau penulis. Kunci dapat dibuat secara implisit oleh DBMS ketika transaksi melakukan operasi, atau secara eksplisit pada transaksi itu permintaan tersebut.
Bersama kunci memungkinkan transaksi ganda untuk mengunci sumber daya yang sama. Kunci berlanjut sampai semua transaksi tersebut selesai. kunci eksklusif dimiliki oleh satu transaksi dan mencegah transaksi lainnya dari sumber yang sama mengunci.
Baca kunci biasanya bersama, dan mencegah transaksi lainnya dari memodifikasi sumber daya. Write kunci yang eksklusif, dan mencegah transaksi lainnya dari memodifikasi sumber daya. Pada beberapa sistem, menulis kunci juga mencegah transaksi lainnya dari membaca sumber daya.
DBMS secara implisit kunci data ketika update, dan juga dapat melakukannya ketika dibaca. Transaksi secara eksplisit data kunci untuk memastikan bahwa mereka dapat menyelesaikan tanpa kebuntuan atau komplikasi lainnya. kunci eksplisit mungkin berguna untuk beberapa tugas administratif. 
Penguncian secara signifikan dapat mempengaruhi kinerja database, khususnya dengan transaksi yang besar dan kompleks di lingkungan yang sangat bersamaan.

1.      Isolasi

Isolasi mengacu pada kemampuan dari satu transaksi untuk melihat hasil transaksi lainnya. Greater isolasi biasanya mengurangi kinerja dan / atau konkurensi, DBMSs terkemuka untuk memberikan pilihan administratif untuk mengurangi isolasi. Sebagai contoh, dalam database yang menganalisis tren daripada melihat detail tingkat rendah, meningkatkan kinerja mungkin membenarkan memungkinkan pembaca untuk melihat perubahan yang tidak mengikat ("kotor dibaca".)

2.      Deadlock

Deadlock terjadi ketika dua setiap transaksi memerlukan data yang lain sudah terkunci secara eksklusif. Kebuntuan deteksi dilakukan oleh DBMS, yang kemudian dibatalkan salah satu transaksi dan memungkinkan lainnya untuk melengkapi.

Penerapan Basis Data Dalam Proses Dakwah
Unsur-unsur dakwah yang terdiri dari, da`i, mad`u, metode, materi, dan media. Semuannya berhubungan dengan sistem informasi dan basis data, dimana dengan sistem informasi dan basis data kita bisa merencanakan segala hal yang berkaitan dengan proses dakwah. Semuanya dapat diuraikan dan dijelaskan sebagai berikut:
Urgensi informasi dalam Dakwah Islam
1.         Pengambilan keputusan,
2.         Penyusunan perencanaan,
3.         Pengawasan,
4.         Evaluasi,
5.         Perumusan kebijakan
Kelima hal diatas sangat memerlukan data dan informasi sebagai bahan pendukung yang dapat dilihat melalui basis data.
Penerapan penggunaan basis data dalam kegiatan dakwah Islam bagi da’i
Ø  Mengenal karakteristik mad`u,
Ø  Menentukan dasar motivasi,
Ø  Memilih materi,
Ø  Memilih metoda,
Ø  Memilih media dan sarana dakwah yang akan digunakan.
KESIMPULAN

Database merupakan komponen dasar dari sebuah sistem informasi dan pengembangan serta penggunaannya sebaiknya dipandang dari perspektif kebutuhan organisasi yang lebih besar. Oleh karena itu siklus hidup sebuah system informasi organisasi berhubungan dengan siklus hidup sistem database yang mendukungnya.
Sistem Manajemen Basis Data adalah perangkat lunak yang mendukung manajemen data dalam jumlah besar. DBMS menyediakan akses data yang efisien, kebebasan data, integritas data, keamanan, dan pengembangan aplikasi yang cepat, mendukung akses bersamaan dan perbaikan dari kerusakan Pada perangkat lunak seperti Visual FoxPro yang beroperasi pada lingkungan PC, basis data tidak hanya sekedar kumpulan table, tetapi juga mencangkup hal-hal lain, seperti hubungan antar table, view (tabel yang bersifat logis, yang merupakan paduan sejumlah medan milik sejumlah table), dan bahkan kode yang disebut prosedur tersimpan.














DAFTAR PUSTAKA

Fathansyah. 2002.  Basis Data. Bandung: Informatika Bandung
Kadir, Abdul. 1999. Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data. Yogyakarta: Andi Yogyakarta
Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Yogyakarta
Martina, Inge. 2001. 36 Jam Belajar Komputer Visual FoxPro 6.0. Jakarta: PT Elek Media Komputindo
Badriyah, Tessy. 2003. “Basis Data – Bab I : Pendahuluan”. newserver.eepisits. edu/~tessy/D4DBBABI.PDF, (12 juli 2003)
Murni, Aniarti. 2003. “Konsep dan Arsitektur Basis Data”. Fakultas Ilmu Komputer UI, http://www.cs.ui.ac.id/kuliah/BasisData/FileKuliah/db02-2.PDF , (12 juli 2003)
http://www.id.wikipedia.org/