Sabtu, 04 Desember 2010

Renungan


PERCANTIK HATI JANGAN MEMPERCANTIK JASMANI
“Kawan ikhwan dan akhwat percantiklah hati kita, kita jangan terlalu banyak mempercantik jasmani, karena kecantikan jasmani akan berakhri pada saat kita mati, jasmani yang kita rawat akan habis dimakan oleh belatung – belatung, tetapi jika kita mempercantik hati dengan iman, taqwa, dan amal shaleh, meski hati bisa habis oleh belatung- belatung tetapi iman, taqwa, dan amal shaleh kita takan habis dimakan belatung- belatung dan iman, taqwa dan amal shaleh kita kelak akan menjadi bekal dihari pembalasan. Kawan sudahkah kita mempercantik hati kita dengan iman, taqwa, dan amal shaleh. Ingat kawan kecantikan hati takan habis di kikis oleh apapun bahkan oleh virus sekalipun”.
PERBAIKILAH NEGARA SENDIRI SEBELUM MEMPERBAIKI NEGARA  ORANG
“Kawan sungguh ironis di Negara kita ini, banyak orang yang menyerukan kasihan dengan Palestina, terutama mahasiswa,bahkan mereka rela berpanas – panasan, berteriak – teriak sampai suaranya habis. Padahal yang harus di kasihani adalah mereka beserta bangsanya, karena coba kita lihat … di Palestina peluang jihad terbuka, tapi di Negara kita justeru peluang maksiat lah yang terbuka coba kita lihat mahasiswa dan mahasiswi di kampus- kampus, bahkan dikampus Islam sekalipun takmalu berpacaran dikampusnya yang berlebel Islam, bahkan dengan cueknya mereka bergandengan tangantanpa menghiraukan orang – orang di sekitarnya. Jadi coba perbaikilah diri kita sebelum memperbaiki orang lain. Kawan bukannya melarang kasihan pada Palestina toh mereka semua saudara kita, tapi alangkah indahnya sebelum kita memperbaiki Negara orang,perbaikilah Negara kita sendiri”. 

RUMUS IKHLAS TUKANG PARKIR
“Kawan kita harus belajar, mencontoh prinsif dan rumus ikhlas dari tukang parkir, kawan coba kita lihat tukang parkir ia punya mobil banyak tapi tidak sombong. Mobil diambil orang tak marah karena itu adalah titipan, begitu pun kita punya harta banyak jangan sombong, harta diambil oleh yang menitipkan ( Allah ) jangan marah karena itu miliknya , kawan bila hati kian ikhlas hidupun takan memalas, dan takan mengharap balasan, namun bila hati ria hidup akan sengsara, hidup hina dan nesta.  Kawan mari kita contoh prinsif dan rumus ikhlas tukang parkir”.
    CINTA PADA ALLAH LEBIH PENTING DARI APAPUN
“Kawan cinta kadang tak adil, kenapa cinta sama pasangan lebih besar dari pada cinta kita pada sang khaliq Allah SWT. Pacar marah mati- matian kita minta ma’af. terus kalau Allah marah? Kita hanya diam saja seolah- olah tak mengetahuinya. Pacar menyuruh kerumahnya kita datang dengan senang hati. Tapi jika Allah menyuruh kita dating kerumahnya dengan seruan adzan kita seolah- olah tak mendengarnya. Ingat kawan bahwa cinta kepada Allah lebih penting dari apapun”. 

HIDUP ADALAH BELAJAR
“Hidup adalah belajar, belajar bersyukur meski tak cukup, belajar ikhlas meski tak rela belajar ta’at meski berat, belajar memahami meski tak sehati, belajar bersabar meski terbebani, belajar setia meski tergoda belajar dan terus belajar meski keyakinan setagar karang, tapi sudah menjadi kodrat bahwa hati seperti air laut bergelombang, pasang surut sering terbawa arus maka teruslah belajar saudaraku karena apa yang kau punya itu belumlah seberapa masih jauh dari kata cukup”.


      TIGA PENYAKIT MANUSIA
“Kawan penyakit kita yang saat ini kita hadapi adalah kurap ( kurang rapih ), kudis ( kurang disiplin ) kutil ( kurang teliti ) semua penyakit itu beresal dari kuman ( kurang iman ) kawan itulah penyakit yang sedang diderita oleh kebanyakan orang muslim di dunia ini terutama di negara kita.  Ingatlah kawan kita harus memper tebal iman kita supaya terhindar dari penyakit – penyakit tadi”.
 SUDAHKAH KITA BERUBAH
“Kawan sudahkah kita berubah? Ataukah kita masih tidak berubah, ingat kawan iman kita masih tipis dibandingkan uang kertas seribuan. kawan apakah kita termasuk umat Nabi? Tapi kenapa kawan kita selalu menyalahi aturannya, kawan apakah shalat kita merupakan sebuah kewajiban atau hanya rutinitas semata  tanpa bersungguh- sungguh, kawan apakah puasa kita sudah benar atau kah kita hanya memindahkan jadwal makan saja, ingat kawan timbangan zakat kita masih ringan di banbingkan tukang becak yang mengayuh becak nya seharian, kawan banyak orang yang pergi haji, tapi kebanyakan dari mereka yang bertamasya menghubur diri dan kebanyakan dari mereka yang pergi haji semata untuk mencari sebuah titel haji tanpa memperdulikan akan nilai ibadahnya.  Kawan marilah kita rubah iman kita, perilaku kita, shalat kita, dan juga niat kita dari buruk menjadi baik dari baik menjadi yang libih baik”.
            BERINFAK BERARTI KITA BERSYUKUR
“Kawan menginfakan sebagian dari harta kita itu berarti kita bersyukur kapada Allah SWT atas nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada kita, karena nikmat yang Allah berikan pada kita tidak dapat dihitung oleh apapun bahkan kalau pepohonan dijadikan penanya dan lautan dijadikan tintanya niscaya nikmat yang telah Allah berikan pada kita takkan bisa terhitung meski oleh orang pintar sekali pun meski  di jaman sekarang tenologi sudah maju tetap nikmat yang Allah berikan pada kita takan terhitung. Kawan sudahkah kita bersyukur kepada Allah akan mikmat yang telah Allah berikan pada kita?”.
      SHALAT
“Kawan capatlah shalat, tinggalkan rutinitas keduniawian karena dunia tidak akan bisa menyelamatkan kita nanti dihari pembalasan. Tapi ada dua hal perlu diingat kawan , kita shalat jangan karena syurga dan neraka, karena syurga dan neraka itu akibat bukan tujuan, kawan dimana- mana belokan ada dua kekiri dan kekanan tidak ada belokan yang lain tinggal kita memilih kawan mau yang baik atau yang buruk dan ingat jangan memilih akibatnya karena syurga tidak dapat dibeli oleh shalat dan bahkan tidak dapat dibeli oleh apapun karena syurga itu merupakan rahmat dari Allah bagi kita. Jadi ingatlah kawan segeralah kita shalat dan jangan mengharapkan apapun melainkan hanya ibadah pada Allah”.  
            MUHARRAM
“Kawan hari- hari kita lewati saat kita menunduk memandang diri sendiri, tercermin firman Allah, sebelum kita dihisabnya kawan siapa gerangankah kita ini sebenarnya, muslimkah, muttaqinkah, khalifahkah,khairul ummatinkah, atau umat Nabi kah kita, atau sama dengan makhluk lainnya atau bahkan lebih rendah lagi, atau hanya budak perut dan hawanafsu kah,kawan rasanya iman dan taqwa kita rasanya masih tipis dibandingkan dengan sehalai rambut atau bahkan lebih tipis dari pada butiran- butiran atom. Kawan shalat kita lebih cepat dari minum kopi panas atau bahkan lebih cepat dari mobil yang melaju kencang dijalan tol. Kawan lalu bagaimana? berapa lama kita pergi bersamanya atau justeru terlalu sibuk menjalankan tugas sebagai khalifah dibumi Allah ini. Kawan takterasa memang kita semakin pintar barangkali,mungkin kedudukan kita sebagai khalifah mempercepat peruses kematangan, paling tidak kita semakin pintar berdalih, kita memperkosa alam dan lingkungan demi ilmu pengetahuan, lalu kita berkelahi demi menegakkan kebenaran, kita melacur dan menipu demi keselamatan, kita pamer kakayaan demi mensyukuri kenikmatan, kita mencaci, kita menghina, demi pendidikan, kita berbuat semaunya demi kemerdekaan, kita biarkan kemunkaran demi kedamaian, kawan lalu kapan kita berhijra h dan menyadari akan sebuah makna hari – hari yang terlewatkan, ingat itu kawan”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar